\ laute65: Kemenangan Baru Kaum Homoseksual Amerika

Kemenangan Baru Kaum Homoseksual Amerika

New York – Aktivis dan kaum homoseksual Amerika Serikat (AS) merayakan kemenangan baru setelah Negara Bagian New York meresmikan undang-undang (UU) pernikahan pasangan berjenis kelamin sama.

UU tersebut ditandatangani Gubernur New York Andrew Cuomo pada Jumat (24/6) waktu setempat. DPRD New York sepakat memberikan restu terhadap UU Pernikahan Sejenis, dengan rasio voting 33-29. Ini pertama kalinya DPRD negara bagian yang mayoritas Partai Republik meloloskan UU semacam ini.

Dalam 30 hari ke depan, pasangan berjenis kelamin sama sudah boleh menikah di negara bagian ini. Tentunya, UU ini mendapat kecaman dari Republik yang oposisi konservatif. Jutaan dolar digelontorkan untuk menggagalkan ratifikasi UU tersebut.

Sebab itulah saat menandatangani UU itu, Cuomo berterima kasih kepada empat senator Republik yang mendukung anggota Partai Demokrat untuk meloloskannya. Cuomo menyebutkan sebagai orang-orang yang berani.

“Secara politik, ini merupakan langkah yang cukup bahaya bagi Republik. Partai konservatif sudah mengancam mereka dengan berbagai konsekuensi. Bagaimanapun, mereka akan membuktikan (ancaman tersebut),” kata Cuomo.

Cuomo menyetujui hak pasangan sejenis untuk menikah, serta memberikan hak-hak sepenuhnya sebagaimana yang diterima pasangan normal. Negara Bagian New York yang memperjuangkan hak-hak gay sejak 1960-an, menjadi negara bagian ke-6 yang meloloskan UU ini.

Walikota New York City Michael Bloomberg menyebut UU ini sebagai kemenangan bersejarah terhadap persamaan hak dan kebebasan. “Saya yakin, beberapa orang akan melihat hari ini sebagai hari terbaik yang mereka alami,” ujar Bloomberg.

Berdasarkan exit polling pada Pemilu 2008, 4% pemilih adalah gay, lesbian atau biseksual. Presentase ini sama seperti data pemilu sebelumnya pada 2004. Berdasarkan sensus AS pada 2000, terdapat 105,5 juta rumah tangga di negara tersebut.

Dari jumlah itu, 5,5 juta adalah pasangan tidak menikah. Kemudian dari rumah tangga yang tidak menikah, 595 ribu adalah pasangan sejenis. Artinya, terdapat 1,2 juta pasangan gay pada millenium di Amerika.

Hal ini merupakan peningkatan yang signifikan sejak sensus sebelumnya pada 1990, ketika tercatat 145 ribu pasangan sejenis. Jumlah tersebut juga dikabarkan bukan yang sebenarnya karena masih banyak pasangan homoseksual yang tak mengaku.

Hal ini disebabkan persepsi dan penilaian publik yang masih rendah terhadap pasangan sejenis. Akibatnya, pasangan homoseksual tak jarang menjadi sasaran kekerasan. Biro Penyelidik Federal AS (FBI) melaporkan, 15,6% tindak kriminal berbau homoseksual yang dilaporkan pada 2004.

Di militer Amerika, hal ini juga menjadi masalah besar. Serdadu gay atau lesbian, dilarang mengakui orientasi seksual mereka dan tidak diterima secara terbuka. Hal tersebut tercantum dalam aturan utama militer AS, yakni don’t ask, don’t tell.

Apa yang terjadi di Amerika ini merupakan sepenggal kemenangan kecil kaum homoseksual dunia. Beberapa hari lalu, Dewan Hak Asasi Manusia (HAM) di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengeluarkan resolusi yang melarang diskriminasi dan kekerasan berbau orientasi seksual.

Dewan HAM PBB secara resmi mengakui persamaan hak lesbian, gay dan transgender. Resolusi yang diajukan Afrika Selatan (Afsel) ini disetujui 23 negara, ditentang 19 negara dan tiga negara menyatakan abstain serta satu negara tak hadir saat pemungutan suara pada 17 Juni lalu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar